Jumat, 26 Agustus 2016

Khusus untuk Wanita "Tips Memilih Pembalut yang Aman"



Obat Herbal Alami - Baru-baru ini ditemukannya beberapa pembalut berbahaya di pasaran membuat para kaum hawa khawatir. Kandungan zat klorin yang merupakan zat berbahaya dinilai telah melewati ambang batas dan bisa menimbulkan masalah kesehatan serius bila dipakai terus-menerus dalam jangka panjang.

Pada dasarnya sebuah produk pembalut wanita haruslah bersih dan tidak mengandung zat berbahaya, ini karena pembalut kontak langsung dengan area intim wanita yang seharusnya terjaga baik kebersihan maupun kesehatannya.

Diantara ciri-ciri pembalut yang baik adalah bersih dan tidak mengandung zat asing , tidak menimbulkan iritasi atau alergi, tidak berbau, netral dan juga lembut. Daya serap sebuah pembalut yang ideal adalah 10 x lipat dari berat pembalut , jika itu tidak terpenuhi maka bisa dipastikan pembalut tersebut tidak memenuhi standar.

Sementara soal warna, pembalut haruslah putih dan tidak mengandung zat pewarna. Selain hal diatas, pembalut seharusnya juga diberi tanggal kadaluarsa. Masalahnya adalah hampir semua kriteria pembalut yang ideal ini tidak terpenuhi di indonesia, meskipun kita sama-sama tau banyak sekali merk pembalut di pasaran.


Kenali Macam Pembalut Agar Terhindar dari Bahaya ?

 Kurangnya wawasan kaum hawa soal pembalut memang sangatlah memprihatinkan. Kebanyakan dari mereka asal-asalan membeli pembalut tanpa tau jenis dan macamnya, lebih-lebih para remaja yang justru sering menyepelekan kualitas pembalut yang mereka beli.

Para kaum wanita justru suka memilih pembalut yang menarik baik bentuk ataupun wadahnya, apalagi jika beli 2 gratis 1, mereka pasti tidak akan menolaknya. Memilih kriteria pembalut yang mengacu pada kualitas kesehatan dan keamanannya haruslah dijadikan pedoman kaum wanita agar terhindar dari bahaya pemakaian pembalut.

Apa Boleh Pembalut Berwarna Selain Putih ?

Untuk warna selain putih pada pembalut masih dibolehkan namun hanya sebagai penanda pembalutnya saja, tidak untuk bahan utama atau bagian yang kontak dengan daerah intim wanita. Pada hakikatnya memang pewarna pada pembalut tidak diperbolehkan, hanya saja masih ada oknum-oknum nakal yang malah menghias pembalut menjadi berwarna-warni. Ini berbahaya, jadi hindari jika menemukan pembalut wanita seperti ini.

Apa Fungsi Zat Klorin Pada Pembalut ?

Klorin atau dioksin merupakan zat yang umum dipakai dalam proses awal pemutihan pembalut.
Kenapa harus di putihkan ?

Bahan pembalut terbuat dari olahan campuran kapas dan juga rayon, proses pencampuran ini menghasilkan bahan jadi yang berwarna jelek kecoklatan, sehingga diperlukan pemutih klorin untuk memutihkannya.

Setidaknya terdapat dua jenis proses pemutihan pada pembalut, yang pertama proses memakai klorin untuk memutihkan dan kedua proses yang bebas klorin untuk memutihkan. Proses yang bebas klorin untuk memutihkan ini terbagi lagi menjadi dua, yaitu Elemental chlorine-free (memakai klorin tetapi dengan kadar rendah) dan kedua Totaly free chlorine bleaching (sama sekali tidak memakai klorin).

Di Amerika standar kandungan klorin pada pembalut yang dibolehkan adalah yang Elemental chlorine-free artinya masih mengandung klorin namun dalam kadar yang rendah sekitar 0,1-1 triliun dioksin klorin.

Apakah standar di indonesia juga sama ?

Itulah yang belum bisa dijawab...

Karena sampai saat ini belum ada kepastian soal standar penggunaan klorin dalam pembalut di indonesia. Namun, nampaknya BPOM sudah punya kriteria tertentu dalam menilai pembalut mana yang aman dan mana yang berbahaya.

Nampaknya, tidak adanya ambang batas atau standar kandungan klorin pada pembalut inilah yang menyebabkan selisih pendapat antara YLKI (Yayasan lembaga keamanan konsumen indonesia) dengan pemerintah baru-baru ini.

Bahaya Klorin dalam Pembalut Wanita

Saat ini santer post yang mengabarkan banyaknya pembalut wanita mengandung klorin, Inilah Bahaya Klorin dalam Pembalut Wanita yang perlu kita waspadai.

Sebelum tahu dampaknya bagi kesehatan, kita perlu mengetahui apa itu klorin. Dilansir dari laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bahan kimia ini banyak digunakan dalam industri dan ditemukan di beberapa produk rumah tangga.

Penggunaan klorin yang paling penting adalah sebagai pemutih dalam pembuatan kertas dan kain, tetapi juga digunakan untuk membuat pestisida (pembunuh serangga), karet, dan pelarut.
Klorin digunakan dalam air minum dan air kolam renang untuk membunuh bakteri berbahaya, juga digunakan sebagai bagian dari proses sanitasi limbah industri.

Apa yang terjadi jika pembalut yang kita pakai tiap bulannya ternyata mengandung klorin? Ternyata untuk kesehatan reproduksi, klorin memiliki dampak berbahaya karena proses pemutihan bahan baku pembalut dengan klorin bisa menghasilkan zat dioksin sebagai produk sampingannya . Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, zat ini juga dapat memicu kanker.

Setiap tahun lebih dari 8000 wanita di Indonesia meninggal akibat kanker mulut rahim (kanker serviks), tentunya dengan berbagai penyebab. Jika seseorang mulai terjangkit infeksi vagina sejak usia 20 tahun, maka sedikitnya 6 tahun hidupnya akan dihabiskan hanya untuk pengobatan.
Nah, ternyata banyak wanita terjangkit infeksi vagina atau kanker serviks salah satunya disebabkan oleh pemakaian pembalut yang kurang berkualitas. Atau kurang benar dalam menggunakan pembalut wanita.

Tips Memilih Pembalut yang Aman


Agar pembalun yang anda pakai aman, tidak mengakibatkan efek yang berbahaya. Maka anda harus mempehatikan beberpa tips berikut ini :

  1. Pilih Pembalut yang Cocok

    Pilihlah pembalut yang cocok untuk anda. Cocok dalam arti ketika anda gunakan tidak menimbulkan gatal-gatal atau bahkan iritasi. Untuk mengetahui hal ini, anda bisa mencoba beberapa merk pembalut kemudian memilih mana yang pas dan cocok.
  2. Pilih yang Lembut dan Daya Serap Tinggi

    Tips kedua untuk memilih pembalut yang aman adalah dengan mengetahui kondisi fisik pembalut. Pilih pembalut yang berbahan lembut dengan daya serap tinggi. Semakin tinggi daya serapnya maka semakin bagus.
  3. Hindarilah Pembalut dengan Bahan Pewangi

    Anda pasti suka pembalut yang wangi. Tapi tahukah anda bahwa bahan pewangi ini sangat berbahaya bagi organ intim ? mungkin hanya sebagian dari anda yang tau.

    Pewangi pada pembalut umumnya terbuat dari bahan kimia berbahaya, jadi dalam jangka panjang akan menimbulkan berbagai komplikasi dan infeksi. Misalnya infeksi jamur vagina hingga kencing nanah.
  4. Gunakan Sekali Pakai

    Gunakan pembalut hanya satu kali pakai jangan mencuci lalu menggunakannya kembali . Pembalut yang digunakan berkali-kali akan berisiko mengakibatkan infeksi jamur ataupun bakteri. Hal ini sering kali menimbulkan gatal atau kemerahan pada area kewanitaan.
  5. Rutin Ganti Pembalut

    Ganti pembalut tiap 2-3 jam sekali, atau sesuaikan dengan volume darah yang keluar. Ingat, anda tidak boleh malas mengganti pembalut. Jangan sampai menunggu pembalut penuh dengan darah haid, baru anda menggantinya.
  6. Utamakan Kualitas

    Jangan utamakan yang murah, tapi utamakanlah yang berkualitas. Buat apa murah kalau tidak berkualitas. Lagian beda harganya juga nggak terlalu jauh, jadi jika anda membeli yang berkualitas itu tidak jadi masalah.

Yang jadi masalah adalah ketika anda memilih membeli pembalut yang murah, terus terjadi iritasi atau gatal-gatal, dan anda malah menyalahkan merk pembalutnya. Padahal jelas anda sendiri yang memilih merk pembalut tersebut.

Demikianlah tips memilih pembalut yang harus anda lakukan, dan jangan biarkan diri anda adalah termasuk dalam salah satu wanita yang menjadi korban akibat iritasi pada miss v akibat pembalut yang tidak sesuai.

Artikel lainnya >>






0 komentar:

Posting Komentar